Kenapa Sensus Penduduk Masih Dilaksanakan ? Padahal Sudah Ada SIAK

Sensus Penduduk 2010 yang mulai dilaksanakan hari Sabtu (1/5/2010) ini hingga satu bulan ke depan menghabiskan dana sebesar Rp. 3,3 triliun. Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan, secara sepintas jumlah itu memang terlihat besar. Namun, dana itu dinilai layak mengingat sensus dilakukan secara menyeluruh di seluruh tanah air. Rusman memaparkan, pihaknya menerjunkan sekitar 700.000 petugas sensus.
Menurut pengamatan penulis, angka 3,3 triliun itu bukan “terkesan besar” tapi memang besar. Karena itulah, penulis bertanya : “kenapa masih dilaksanakan sensus penduduk ?”, padahal sudah ada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Penulis melihatnya sebagai ego program, fungsi koordinasi tidak berjalan. Coba kalau BPS berkoordinasi baik dengan Departemen Dalam Negeri untuk melaksanakan SIAK dengan baik, maka anggaran 3,3 triliun tersebut dapat diirit untuk membiayai orang miskin. Kapan… institusi di Indonesia ini dapat berjalan dengan koordinasi yang baik ?
Kemajuan teknologi seperti sekarang ini, masih melaksanakan model jaman dulu, sudah ada SIAK… kenapa tidak difungsikan? Kalau SIAK belum semuanya sesuai kebutuhan BPS, kan bisa disempurnakan dengan berkoordinasi bagian2 yang perlu diperbaiki. Itu artinya ketinggalan zaman. Sensus penduduk pada zaman Sukarno dulu dilaksanakan karena zaman itu memang cocoknya adalah sensus saja, belum ada computer, software apalagi internet.
Yang paling heboh yaitu SIAK sudah dikelola oleh Departemen Dalam Negeri, kenapa BPS masih malaksanakan system zaman dulu? Ini namanya pemborosan uang Negara. Kalau penulis salah, tolong ditertawai, tapi jika hal ini betul, BPS perlu diperiksa dong. by sudarku

6 Tanggapan to “Kenapa Sensus Penduduk Masih Dilaksanakan ? Padahal Sudah Ada SIAK”


  1. 1 Chandra Mei 3, 2010 pukul 12:27 am

    pendapat sya, sebaikanya di balik, DEPDAGRI yg ngikut BPS, itu SIAK harus banyak berkaca, KTP saja belum beres2 sampe skarang apalagi data Kependudukan.

  2. 2 Andi Echiel Juni 9, 2010 pukul 6:50 am

    Dari pada BPS dan Departemen Dalam Negeri brantem mlulu masalah pendataan, mnurut saya semua leading sektor harus saling koordinasi
    agar jelas arahnya kemana..!
    BPS ngaku hebat SIAK pun juga demikian, klo qw mo bijak..kedua lembaga tersebut tuk smentara mengurusi tuk indikator yg berbeda

  3. 3 JeBrain Juli 22, 2010 pukul 4:00 pm

    Semua Program yang di lakukan pemerintah, mungkin ada unsur memperkaya Diri. mungkin dengan program itu ada Individu yang mendapatkan untung.

    Susah, orang Indonesia selalu menginginkan Kerja Ringan Hasil Besar.

  4. 4 maria Agustus 7, 2010 pukul 3:56 am

    Setuju saya. Indonesia itu kaya uang sampai menghambur-hamburkanya untuk segelintir orang tapi rakyat kecil yang sengsara.

  5. 5 TopBlogIndonesia.com November 10, 2010 pukul 9:09 am

    Sy kira kita harus belajar banyak dari Mas Google. Satu sistem database dipakai untuk banyak fungsi…….sudahkah setiap penduduk punya nomor identifikasi unik (primary key) untuk database kependudukan?

  6. 6 toko herbal Januari 13, 2012 pukul 10:02 am

    iya nih terlihat bener gak ada koordinasi antara BPS dengan departemen dalam negri. ngabisin duit rakyat aja nih.
    emang untuk apa sih sensus2an. dari dulu ampe sekarang juga ndak ada perubahan…


Tinggalkan komentar




Prakata

simkes-kelas


Salam ....

Terima kasih atas kunjungan anda di Weblog Karya Siswa Sistem Informasi Kesehatan [SIMKES] IKM UGM Angkatan 2006. Saya mengundang pula kepada kawan-kawan kiranya dapat berpartisipasi menuangkan saran dan pemkirannya lewat Weblog ini.


Wasalam ....

Arsip Tulisan Kami

Top Clicks

  • Tidak ada

Blog Stats

  • 327.945 Kali di Baca

RSS DetikiNet

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

RSS KB Antara

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.